Halaman

Sabtu, Februari 27, 2010

Tak selamanya harga menentukan kualitas!?


19 Februari 2010 – Jum’at
Pakaian, Buku, Bekas, dan Kualitas
Kebiasaan saya sekarang adalah membeli barang2 bekas dengan kualitas yang tidak kalah bagus dengan barang baru. Itulah yang saya rasakan. Dapet yang murah meriah, tapi memuaskan. Hahay… kebiasaan ini akibat rasa penasaran dengan kata teman2 di kampus, kalo di pasar senen banyak baju bagus tapi murah2 loh! Lalu, dari artikel di sebuah majalah. Lalu, ketertarikan saya dengan band2 yang gaya pakaiannya unik2 sesuai dengan lirik lagu yang didendangkan. Hahah… Yup, ex: Naif, WSTCC, dll… mereka selalu bergaya yang unik disesuaikan dengan jenis aliran musiknya juga. Ternyata eh ternyata mereka memborong pakaian nan unik itu di pasar senen. Hahah..
Selain pakaian yang saya incer barang bekas, saya pun tertarik dengan buku2 bekas yang dijual murah, tetapi kualitas isi tak kalah dengan buku baru. Entah, para pedagang tersebut mendapatkan barang dari mana. Tetapi, dengar dari orang2 katanya para pedagang tersebut dapat barang dari toko2 eksport yang dagangan tak terjual, dan dijual ke pedagang tersebut dengan harga murah. Tetapi tetap saja saya suka sekali berbelanja barang bekas, walau kata Ibuku “ Memangnya ga ad lagi baju di Mall yang masih baru dan bagus?!”. Memang, membeli barang bekas ada beberapa risiko seperti: banyak kuman, atau baju tersebut bekas orang yang punya penyakit atau apalah. Tapi, tetap saja saya suka. Tentunya sebelum saya pakai, pakaian tersebut saya rebus selama beberapa jam lalu di cuci dengan tangan menggunakan sabun dan pewangi dan tentunya diremdam untuk beberapa waktu yang cukup.
Untuk masalah buku2 bekas yang sempat disinggung di paragarf ke dua di awal kalimat. Seringkali saya berkunjung ke toko2 kecil yang berjualan buku2 bekas, seperti di stasiun bogor, atau stasiun Depok UI. Sekarang ini harus bisa mempertimbangkan, memperhitungkan dana masa depan di masa yang semakin rumit ini. Saya pun sering menemukan buku2 bagus, terbitan jaman sebelum saya mengerti tentang dunia/peradaban. Hahah.. Sebelum saya gemar membaca buku, akibat pengaruh kakak saya. Entah, mengapa saya suka menemukan buku2 yang bagus, hanya dari sekali pandangan pertama melihat. Dan saya sering kali men-gudge isi buku itu bagus dan memang terbukti setelah saya memasuki isi dari buku tersebut.
Buku dan pakaian memiliki fungsinya masing2. Buku menambah pengetahuan dan inspirasi berbagai hal yang ada di dunia. Memberi kesegaran bagi otak yang sudah mulai mual. Dengan buku kita bisa menemukan hal baru dan member inspirasi bagi perjalanan hidup kita. Buku juga tidak akan lekang dan basi oleh waktu. Sedangkan baju selain berfungsi untuk pelindung tubuh manusia, tetapi juga untuk bergaya coy! Hahahah… Sering kali kita ingin tampil beda dengan memakai pakaian yang nyentrik juga unik. Apalagi untuk saya yang selalu ingin terlihat berbeda dari yang lain. Hahahah… Memang, kita tak harus selamanya mengelarkan duit banyak untuk sesuatu yang berkualitas. Karena di sisi lain ada sesuatu yang murah dan berkualitas untuk pikiran, jiwa, dan raga.
Murah bukan berarti kualitas Nol, tetapi juga murah pun bisa berkualitas seratus. Seperti halnya jangan pernah memandang seseorang hanya sebelah mata. Tak selamanya juga yang mahal itu berkualitas. Seperti ibarat manusia yang tampak secara fisik bagus, belum tentu dalamnya bagus seperti fisiknya yang terlihat langsung oleh telanjang mata. Maka dari itu pesan terakhir, pilihlah sesuatu secara mendalam, jangan dari terlihat depannya saja. Pilih sesuatu sesuai kata hati yang paling dalam, jangan pernah ragu untuk memutuskan sesuatu, dan pikirkan pula baik-buruknya.

1 komentar:

lovelybutterfly mengatakan...

mantab gan!!
setujuh!!