Halaman

Rabu, September 15, 2010

Cerpen Pribadi

PILIHANKU
*Riska Hasnawaty*

Ternyata Aku berjodoh dengan kampus Diploma 3 IPB dan termasuk dalam mahasiswi jurusan komunikasi. Begitu banyak pilihan untuk ikut berorganisasi dan aktif di kampus ini. Pilihanku tertuju pada sebuah kelompok yang senangnya mengabadikan sebuah momen, membuat gambar menjadi sesuatu yang enak dipandang. Yup, OBSCURA adalah sebuah kelompok pecinta fotografi yang ada di kampus D3 IPB. Itulah pilihanku! Saat ospek berlangsung Aku mengunjungi sebuah tenda hitam yang terpisah dari stand yang ditetapkan BEM.
***
“Eh, boy.. kita liat tenda yang ada di ujung sana yuk!?” Ujarku pada teman-teman yang lain ketika istirahat sedang berlangsung.
“ Emang ada apa sih boy?” Ujar salah satu temanku.
“Udah ah, yuk kita ke sana! Sepertinya ada pameran foto atau itu sebuah klub foto yang ada di kampus ini? Hayuk ah!”. Jawabku sambil menarik beberapa tangan temanku.
Tepat dugaanku, memang di sana sedang berlangsung pameran foto. Terlihat ada beberapa foto yang dipajang di luar. Ketika itu Aku dan beberapa temanku memasuki sebuat tenda yang dibuat seperti lorong yang menarik. Di samping kiri – kanannya tergantung figura foto yang berisi gambar-gambar indah dan sedap dipandang. Lalu, selama memasuki lorong tenda tersebut dikenakan karpet merah dan sisi-sisinya dihias dengan pasir pantai dan lampu-lampu sorot dan beberapa hiasan kehidupan laut yang disebar. Seolah seperti di pantai saja suasananya.
“Waahh, bagus ya!?” Aku pun berdecak kagum dan norak. Lalu kakak-kakaknya mengantar kami melihat foto-foto tersebut sambil bercuap-cuap. Memang Aku tak terlalu mendengarkan apa yang mereka katakan. Pikiran dan titik fokusku pun terbelalak melotototi figura-figura tersebut dengan terkagum-kagum. Tak terasa sampai juga dipenghujung lorong. Habis sudah imajinasiku di dalam lorong tersebut, ternyata masih ada foto-foto yang dicetak 4R yang tertempel di papan persegi panjang.
“Ayo dilihat-lihat dulu pameran, barangkali berminat gabung dengan kami!” Ujar salah satu kakak-kakaknya. Kakak-kakak itu terlihat bersemangat mempromosikan kelompoknya. Kakak yang satu bertubuh gemuk dan bermata sipit. Kakak yang kedua bertubuh kurus dengan jidat yang jenong seperti hamparan lapangan bola. Saat itu memang, Aku sudah memilik sebuah kamera DSLR dan membawanya pada saat ospek berlangsung. Tiba-tiba kakak yang bertubuh gemuk berceletuk “Nah, tuh udah ada yang punya kamera! Udah meningan gabung ajah dengan kita!”. Aku hanya membalas dengan sebuah senyuman kebahagian penuh semangat.
***
Aku pun berkutat di depan laptop dan melihat hasil foto-foto sembarangku. Sekedar iseng dan melepas rindu saat ospek yang sudah satu tahun berlalu. Nah, ada foto si kakak bertubuh kurus dan kepala jenong. “Oh God! Ternyata Aku pernah berfoto bersamanya! Hahahah… Norak amat!”. Tak menyangka kakak tersebut rumahnya dekat dengan daerah rumahku. Kita pun suka berpetualang dengannya. Maksudnya Aku dan temanku suka diajak dia dan kita pun mau saja diajak. Lagipula daripada bengong di rumah. Sering kali diajak ke Jakarta (Manggarai) tempat dia PKL.
Bunyi dering hapeku yang membangunkanku dari tidur siang di Jum’at yang panas.
“Mes, besok mau ikut gak ke Jakarta (Manggarai)?”
“Oh, mang mau ngapain ka? Ada apa?”
“Ada workhshop kamera lubang jarum! Butuh 5 orang lagi untuk hadir di sana! Ajakin yang lain juga tapi 2 orang lagi ajah ya?”
“Owh, Okeh ka! Iah, ikut deh! Ntar saya ajakin anak-anak lain yang pada bisa dan mau! Btw, besok jam berapa ka?”
“Okeh, besok jam 6 di stasiun ya? Oia, si Bebek dan Mike udah mau dan bisa. Tinggal satu orang lagi di ajak!”
Langsung Aku pun menghubungi Ugie, termasuk anggota Obscura juga. Dia pun mau dan bersedia ikut. Aku pun berbicara dengan Ibuku bahwa besok Aku bersama teman-teman akan pergi ke Manggarai untuk ikut workshop Kamera Lubang Jarum. Malamnya Aku merapihkan meja belajar yang sudah tak berbentuk wujudnya. Tergeletak di lantai dekat meja belajar sebuah buku kecil dengan cover hitam yang berjudul “Memotret dengan Kamera Lubang Jarum” karya Ray Bachtiar Drajat.
Buku tersebut mengingatkanku pada beberapa waktu lalu. Aku dan Ugie pergi ke stasiun Depok UI untuk mencari buku. Aku memang senang mencari buku-buku yang mungkin sudah tidak beredar lagi di Toko Buku. Iseng-iseng berhadiah Aku melihat buku “Memotret dengan Kamera Lubang Jarum” diantara tumpukan buku yang penuh debu. Lantas Aku pun terkejut dengan penuh rasa bahagia, langsung Aku mengambil buku tersebut dan membelinya. Hanya sekitar 8 ribu saja, padahal masih tercantum harga label aslinya Rp. 16.500,-. Maklum, buku bekas jadi murah! Inilah hal yang saya sukai.
Teringat kembali dengan sms dengan ka Rido, kakak yang berada di tenda pameran yang bertubuh kurus dan jenong. Sms yang isinya “Ada workhshop kamera lubang jarum! Butuh 5 orang untuk hadir di sana! Ajakin yang lain juga tapi 2 orang lagi ajah ya?”. Kata-kata “Kamera Lubang Jarum-nya” itu loh yang mengingatkanku dengan buku dan ajakan ka Rido. Lalu, teringat kembali dengan sebuah impianku dan harus terwujud. Amin. Pikiranku pun sudah tak fokus lagi untuk merapikan meja belajar. Sekarang yang ada dipikiranku hanya terfokus untuk membaca buku “Kamera Lubang Jarum”-nya Ray Bachtiar.
***
Sabtu pagi ini Aku begitu bersemangat menjalani hari. Tentunya karena Aku akan jalan ke Jakarta dan menemui seorang fotografer profesional yang tadi malam baru saja Aku baca bukunya. Bangun tidur pun Aku senyam-senyum kegirangan sambil berucap “Ya ALLAH… Mimpi apa Aku ini? Hari ini bakal bertemu dengan fotografer profesional yang dimiliki Indonesia! Terima kasih ya ALLAH telah mempertemukan hari ini yang akan ku lalui. Semoga ini merupakan langkah dan jalan menuju mimpi dan cita-citaku. Amin.”. Lantas dengan penuh semangat menggebu Aku segera memanaskan motor dan menghubungi Ugie. Setelah itu Aku menyantap sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Ibuku tersayang.
Sampailah Aku dan Ugie di stasiun Bogor tepat jam 06.00 wib.
“Wuih, suasananya pagi ini seger banget ya gie! Semoga pertanda baik untuk hari ini! =)”
“Iyah, mes! Eh, si ka Rido mana? Kok belum muncul batang idungnya? Kita udah dateng pagi-pagi begini?”
“Gw sms dah neh orang! Tunggu aje dah! Mening kita nyari tempat duduk gie deket loket! Hehe”.
Aku pun langsung menghubungi ka Rido.
“Buseeeeett… smsnya cakep bener gie… gesblek! Masa doski masih di rumah! Gelo-gelo! Kita datang kepagian!”
“Widihhhh… kita nungguin noh orang ampe kapan? Gelo, katanya jangan ngaret, tapi diye yang ngaret! Uwhhh..!”.
Setelah menunggu hampir setengah jam kemudian muncullah batang hidungnya dan kami pun segera membeli tiket dan berangkat. Pagi ini benar-benar sumringah hatiku. Di dalam kereta yang sepi dan lowong sesekali kami berbincang. Tak terasa sampai sudah di stasiun Manggarai tepat pukul 09.00 wib.
“Eh, kita jalan ajah ya ke rumah kang Raynya!? Deket kok!” Ujar ka Rido.
“Owh, yaudah… hayo ajah! Yg penting ramean jalannya! Hehe” Balasku.
Dalam hati pun berkata “Ya ALLAH, beberapa langkah lagi Aku bakal bertemu dengan sang fotografer dan ke rumahnya pula! Hihihi. “. Sepanjang jalan pun kami kadang bercanda dan bercengkrama saling mengakrabkan diri dengan senior. Itung-itung sekalian berolahraga di pagi yang menjelang siang ini. Akhirnya sampai juga di kediaman Ray Bachtiar fotografer profesional yang baru saja tadi malam Aku baca bukunya. Hati ini terasa berdebar-debar, seperti akan bertemu pujaan hati saja.
Rumah sederhana dengan perpaduan warna kuning kecoklatan seperti rumah jaman dahulu yang berlokasi di jalan Pariaman. Masuk ke lantai dua, suasana sudah terasa aroma rumah seorang seniman. Pikiranku pun mulai berkeliaran mencari mana diantara orang-orang itu yang bernama Ray Bachtiar. Kami masuk ke ruangan yang sedikit gelap, seperti berada diperpustakaan tua. Ada tumpukan buku-buku, koleski rokok jaman dulu, koleksi hasil foto Kamera Lubang Jarum yang sudah tertata di dinding, dan satu lagi yang paling menarik perhatianku Kamera kuno jaman dulu yang bentuknya besar seperti yang ada di film-film kartun.
Tak lama kemudian, datang lagi sekelompok anak muda seperti kami dan setelah itu kami pun dikumpulkan di ruangan tersebut. Dalam hatiku berkata sambil berpikir “Kok, ada kamera ya? Terus kok itu ada …… yg jadi pembawa acara acara di O Channel?”. Workhshop KLJ pun dimulai dan Itu dia orang yang bernama Ray Bachtiar. Tak terasa kami pun mengikuti workhshop dan sepertinya kami sedang diliput. Gumamku dalam hati“Assiik dah masuk tipi! Hahay! Udah dapet ilmu baru! Ketemu sang fotografer profesional! Temen baru! Eh, masuk tipi lagi! Subhanallah! Hahaha”.
Aku baru sadar, ternyata kami diajak syuting buat diliput sama O Channel. Setelah selesai syuting pun kami dikasih jamuan makan siang di rumah kang Ray. Jamuan makan siang gratis, dapat ilmu gratis langsung ketemu pakar KLJ-nya, seperti sebuah mimpi tapi ini kenyataan. Jadi teringat ketika SMA, Aku pernah menulis di secarik kertas tentang list mimpi-mimpiku dan sempat pernah temanku menertawakan kertas mimpiku. Salah satu list di kertas mimpiku adalah mempelajari dan mendalami dunia fotografi, serta memiliki kamera DSLR.
Sebuah keajaiban mimpi!! ALLAH telah menunjukkan kepadaku jalan atas semua mimpi dan do’aku. Memang awalnya Aku sempat sedikit merasa minder karena masuk D3 bukan S1, ternyata ALLAH punya rencana lain yang begitu indah di balik semua itu. Begitu banyak pengalaman, pengetahuan yang bisaku dapat dari kejadian ini. “Oia, Aku tinggal menunggu tayangnya acara… di O Chanel dan gosip di kampus ajah! Hahahaa.. Jangan pernah takut bermimpi kawan!”.
Bogor, 16 September 2010

Selasa, September 14, 2010

20th pun tiba!

Selasa, 14 September 2010

Tepat hari ini adalah hari dimana umurku semakin berkurang. 20 Tahun sudah saya bernafas menjalani kehidupan di muka bumi ini. OMG!! Di sisa umurku ini harus banyak beramal dan berbuat kebajikan. Selain itu pula pemikiran dalam bertindak pun harus dewasa. Jangan lagi menjadi bocah, saatnya dewasa dan menyikapi berbagai masalah dengan cara dewasa. Jangan biarkan di sisa hidup ini menjadi sia-sia begitu sajah. Banyak hal yang lebih penting, dan lebih dalam lagi mengenali potensi diri untuk dikembangkan dan semoga bermanfaat bagi orang banyak. Amin.
Hapeku sepi dengan ucapan, tapi hati dan pikiran harus tetap damai dan ramai. Hanya beberapa org yg sms mengucapkan, tapi lainnya menucapkan di facebook. Pagi ini pun Ibuku mengucapkan sembari mendoakan anak perempuannya ini. Huhu... jadi terharu deh.. pengen nangis, tapi tertahan. Aku yakin do'a seorang Ibu pasti diijabah oleh ALLAH SWT. Amin. Ugie, org pertama yg sms mengucapkan ultah lalu dilanjutkan oleh Indah. Lalu, Teh dhe pun menelpon saya mengucapkan.
Ya ALLAH, lindungilah dan berkahilah setiap jalan mereka (teman2, sahabat, partner, umat muslim) dalam melangkah. Tunjukkanlah jalan yg lurus, bila melenceng tolong luruskan. Amin. Ya ALLAH, lindungilah pula kedua orangtuaku dan kakakkku dari segala marabahaya, berkahi mereka pahala dan rezeki yang melimpah karena telah mengurusi dan menyangiku selama 20 tahun saya hidup. Tempatkan pula mereka (orang tua, kakak) dengan orang-orang yg beriman. Ampunilah segala dosa-dosanya. Semoga bahagia dunia akhirat. Amin. =)
Jadikan hamba org2 yg bersyukur, ikhlas, dan sabar dalam menghadapi kehidupan ini ya ALLAH. Tunjukkan jalan setiap akan melangkah. Semoga semua hasil perjalanan, petualangan ke sana- ke mari berbuah yang baik dan manis serta bermanfaat bagi orang banyak. Ya ALLAH, restuilah saya juga dengan jodoh (Seiman, cerdas, memiliki pekerjaan tetap, tingkah lakunya baik bertanggung jawab tegas, dan manis) yang sesuai dengan porsinya karena hanya Engkau yang tahu jodohku yang paling tepat.  Amin. =)

Hilir Mudik 2010

10-13 September 2010
My Family ( 1431 H)
Pas, selepas solat Ied dan berkeliling sebentar di kampuang... Siap2lah sekeluarga untuk pergi mudik ke Tasik. Yiha,.... walau di sana cuma bakal 2 hari ajah. Berangkat pagi jam 10-an. Mampir dulu ke rumah sepupu deh. Baru langsung caw ke Tasik, lewat jalur Jonggol. Subhanallah pemandangannya... Ajiiiibbb... diperjalanan menikmati dan mensyukuri nikmat ALLAH yg begitu besar. Alam yg ALLAH ciptakan begitu indah dan sedap dipandang, jadi patutlah kita sebagai manusia mensyukurinya. Nyampe d Tasik jam set8 malem,m wuedannnn 13 jam diperjalanan.
Di  Situ Panjalu (makam keramat)
 Hari pertama di Tasik, disambut sepupu cilik. Hari pertama dipagi hari makan bubur ayam enak yg gak ada d bgr. Terus jalan2 ke stasiun Tasik yg sepi tdk seperti d Bgr. Terus moto2, setelah itu ke mall Asia Plaza balik lagi ke pasar Pancasila makan mie baso gleser. Pulang deh k rmh nenek lagi. Beuuuuhhh... Ujan deras pun medera disertai petir menyambar. Eiya, ada sepupu cilik dek Iki yang ngegemesin dengan tingkahnya dan keliatanya dia bakal tumbuh menjadi anak yg cerdas & pintar. Baru berumur 2,5 tahun udah bisa nyambung diajak bicara. Aduh ngangenin deh kamu... Cubit dulu ah,.. hehe..
Kel.besar Tasik
Hari kedua jalan2 sekeluarga besar ke Situ Panjalu. Sepanjang perjalanannya pun indah banget dan cuaca pun cerah sekali dengan awan putih dan langit birunya yang ceria. Subhanallah!! =D. Sampai juga di Situ Panjalau bayar tiket masuk Rp. 2500/org. Terus naek perahu bayar Rp. 4000/org. Ada pohon kelelawar dan kelelawarnya gedeee banget. Ada kuburan sesepuh dan banyak didatangi pengunjung. Situ Panjalu bener2 dipenuhi sama lautan manusia, pdhl pengen foto bareng keluarg besar. Tapi akhirnya pulang ke rumah Mang Uyuh trs foto bersama di sana. Pulang deh ke rumah nenek.
Hari ketiga jam set 9 pagi saatnya pulang kembali ke Bogor, Oh NO!!! Macet sangat ini perjalanan mudik kali ini, dan melewati jalur Nagreg yg masih dipenuhi dengan perbaikan jalan. Saatnya motret, udah kaya kenek eyke pas lagi motret, nongol di kaca mobil sambil setengah berdiri supaya dapet gambar. haha. kembali lewat jalur Jonggol dan malam2 pula suasananya horor banget! Kabut turun, dan semakin gelap serta dingin. Rumah penduduk jarang, seperti ada di daerah antah berantah. Haha. ditambah bokap ngebut dan AC pun dingin sangat yg membuat saya semakin mengigil. Akhirnya sampai juga di Bogor pukul set 10 malam. Alhamdulillah sampai dengan selamat. Sampai jumpa di lebaran berikutnya.. =)

Kamis, September 09, 2010

Ramadhan 1431 H

Tak terasa sebulan penuh berpuasa, dan hari ini hari terakhir dan malam takbiran. Sedih rasanya, Hikss... cepat sekali waktu berlalu... rasanya masih ingin bulan puasa. Masih belum banyak yg diperbuat selama bulan puasa ini. Bocor 11 hari, artinya saya harus mengganti puasa sebanyak itu. Hoaaahhhhmm.. Bener2 tapi, bulan puasa kali ini penuh hikmah banget buat keberlangsungan hidupku ke depannya. Ada tantangan yang harus dihadapi, artinya harus bersabar menghadapinya serta mendewasakan pikiran juga mengasah hati. Ternyata saya bersyukur diberi tantangan dan cobaan oleh-NYA, karena hal itu merupakan salah satu cara ALLAH untuk mnguji iman juga kedewasaan kita berpikir dan menghadapi lika-liku kehidupan dunia.
Semuanya begitu penuh warna, mulai dari jadi pemberontak sampai mengikuti kuasa ALLAH terjebak di stasiun depok saat akan pulang ke Bgr dan itu adalah malam ganjil. Subhanallah,..

Mohon Maaf Lahir & Batin
Happy Ied 1 Syawal 1431 H..

Selasa, September 07, 2010

Seorang Bey Shoqi Hamidy

Facebook sebuah situs pertemanan yang lagi hot-hotnya. Melalui facebook juga gw dapat temen baru, entah dari mana asal-muasalnya. Gw punya salah satu teman fesbuk yang memberi inspirasi salah satunya Bey Shouqi Hamidy. Dia adalah temannya Adhytya Christian . 
Mereka berdua sepertinya org2 yang punya pemikiran dan cara pandang berbeda lalu diwujudkan dalam sebuah gambar(foto). Kenalan sama mereka juga, gak tau gimana ceritanya. Tau2 kita suka pada saling curhat wee... hahah. Kalo sama Adyt pastinya curhat ttg C.I.N.T.A hahahah! Dan kalo sama Bey bercerita ttg makna kehidupan. Walau cuma lewat dunia maya saja, maklum dunia teknologi semakin canggih dengan slogan "Menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh". Dua sosok yang serupa tapi tak sama. Ketika melihat karya2 mereka, seolah itu menggambarkan tentang diri mereka masing-masing. Yah, memang setiap orang punya imaji dan kreatifitasnya masing2. Perbedaan adalah hal wajar, setiap orang punya pemikiran pandangan berbeda agar dunia semakin beragam dengan fisik yang sama.
Okay, gw mo menceritakan tentang Bey yang kata-katanya menyentuh hati. Pagi menjelang subuh sehabis sahur gw menulis status di

Riska Hasnawaty Ya ALLAH... Apakah pihak Kampus (BS, GG, or CB) bersedia untuk membantu dan mendukung kegiatan ini??????? Ini kan untuk kebaikan Kampus juga, masa GAK didukung sih!? Mudahkanlah segala urusan kami ya ALLAH... Amin...

03 September jam 3:59 Hanya Teman · ·





    • Vilma Dewi Anggraeni ‎@bapak bey shauqi yg sy hormati : sy hanya ingin meluruskan,kampus kami sudah menerapkan sistem ISO mengenai manejemen,salah satu nya yaitu mengenai pelayanan mahasiswa.kami sudah menyiapkan beberapa kotak saran di beberapa titik kampus.gunanya u/ menampung segala kritik dan saran dari mahasiswa.jadi maaf sebelum berkomntar, tolong dikonfirmasi kepada kampus kami agar tidak terjadi salah pengertian. Terima kasih.
      03 September jam 5:37 · · 1 orangRhealina Trisa menyukai ini. ·


    • Bey Shouqi Hamidy
      Mbak Vilma yang cantik dan saya hormati juga :-)

      pertama anda salah menuliskan nama saya, kedua anda memanggil saya bapak..jadi saya ragu anda sebenarnya menghormati saya apa ga sih.. *just kidding :-P

      aduuh..kok pake konfirmasi segala sih mb...ak? Coba deh di lihat lg komentar saya itu kan sebenarnya cuma perandaian, selain pake kata 'kalau' juga pake kata 'kadang'..dan saya kira tidak ada yang salah dari komentar saya 'kadang' jalur publik yang salah satunya fb ini, bisa menjadi sarana yang tepat untuk membuat didengarnya saran2 yang selama ini ga 'sempet' didengar..selama saran2nya ga berlebihan saya kira tidak apa2lah.. :-)

      Dan sebenarnya komentar adik2 mbak disini kan doa coba deh dilihat lg juga..hhe

      dan soal citra tadi, semua manusia dari zaman dahulu juga hidup dalam pencitraan kok, termasuk saya dan Bapak yang mengurus negeri kita tercinta ini.. :-)
      Lihat Selengkapnya
      03 September jam 17:48 · · 1 orangMemuat... ·
  •  
Mungkin itu sekilas gw copas dari facebook gw. Itulah status yang menjadi kontroversi satu kampus, hanya hal sepele dan berdoa itu satu kampus langsung ribut. Ya, ALLAH... masalah sepele kok dibikin ribet sih. Komentar2 dari Bey membuat gw berpikiran terbuka dan bebas. Memang, awalnya gak sengaja karena kepikiran dengan acara tersebut. Tiba2 Bey komen distatus itu. Dari situ, gw jadi berpikir, Hmm... dia ternyata sosok yang sesuai dengan apa yang digambarkan oleh karya-karyanya. Sebuah kata2 dalam bentuk tulisan memang kadang dan hampir semuanya sesuai dengan kata hati dan pikiran. Kata-katanya menyentuh buat gw.
Lalu, setelah kontroversi tersebut lalu Bey menulis pesan di wall fb gw. Kata2nya bikin apa yah!? susah diungkapkan dengan kata2 tulisan. Heheh.

Bey Shouqi Hamidy

Hebat riska, hhe
semoga gw bs seberani lo, melakukan apa yang ingin dilakukan biarkan 'batas' hanya milik nurani, anak2 muda yang seperti ini mungkin hidup dalam 'tekanan' tapi setidaknya dia takkan mati di kursi goyang dalam penyesalan..

Gw ...pernah baca dmn gt, orang2 yang berhasil mencapai puncak gunung layak menjadi pemimpin setidaknya bagi dirinya dan lingkungannya.. :-)"

Bey Shouqi Hamidy 

Riska, lo anak potograpi ipb ya? Adain acara2 yg bs diikutin org luar lg dong, yg keren..hhe

btw sori ya menuh2in status lo..hha

bagus kok, rajin2 aja bersuara thd hal2 yang menurut lo ga sesuai, jangan jd org kebanyakan yang iya iya aja, yang nerimo2 aja, manggut2 aja..
...

Emg ga enak sih dikritik, tp klo kata guru besar gw kritik itu ibarat jalan lain untuk melihat cakrawala, biar ga cuma dilihat pake kaca mata kuda.. :-)

ditunggu gebrakannya :-).  

Pemikiran lewat kata2nya membuka pikiran dan hati gw, hampir ajah nangis dan terharu gw sama si Bey. Haha. Sampe2 pengen ketemu ama neh org gw! hahaha... Caur ya... Yasudahlah... cuma ingin menumpahkan isi hati dan pikiran saja. Hee...

----------------------------------------------------------------------------------------------