Halaman

Sabtu, Februari 27, 2010

Bandung, Rumah Dara, dan Helm


10 Februari 2010 – Rabu
Sambutan yang mengecewakan!
Niatku bulat untuk menjelajah Bandung yang sering diidam-idamkan kebanyakan orang. Sejak awal entah ada apa dengan diri saya, saya kurang tertarik dengan yang namanya Bandung, hanya ITB yang membuat saya tertarik dari kota Bandung ini. Kuping saya panas mendengar teman2 selalu mengidolakan Bandung seolah Bandung itu sempurna. Ternyata hal itu membuat saya penasaran dengan daerah yang satu ini, maka saya meutuskan untuk pergi bersama teman saya Novia.
Semua pun sirna begitu saya tiba di Bandung, dan sunggu penyambutan yang sangat amat mengecewakan bagi saya. Sambil menunggu dijemput teman saya yang bernama Ardianti Rachamdani maka Saya dan Novia pun duduk di depan Alfamart dekat terminal Leuwipanjang. Di sana saya disambut dengan suguhan yang sangat amat membuat kita terkejut, seorang anak jalanan yang sedang mengisap lem aibon (Nge-lem) dengan tampang lusuh dan dekil serta baju yang kucel. Sungguh miris melihat kejadian yang sangat baru bagi saya, karena saya sebelumnya hanya mendengar cerita, berita di televise maupun sekeliling saya dan saya akhirnya melihat secara Live adegan tersebut.
Niat saya berkeliling Bandung untuk tujuan wisata alam, tetapi itu hanya khayalan belaka. Toh, saya di Bandung hanya pergi ke mall dan berkeliling menghitung jalan karena jalur jalan di sini satu arah. Sebetulnya hari ini tidak ada niatan untuk menonton, namu teman saya Ardianti mengajak nonton Midnight di Ciwalk. Ternyata keputusan ini membawa bencana. Selepas nonton film Rumah Dara yang keren dan totalitas acting para artis membuat penonton berdecak kagum dan terbawa suasana dengan film tersebut termasuk saya yang sesekali terkejut dan berteriak. Sesekali karena gemas saya mencubit teman saya Taheiya dan Novia memegangi tangan saya sepanjang film berlangsung. Hihi…
Benar2 daerah yang tidak bersahabat dengan kehadiran kami. Selepas usai menonton film. Mana abis nonton film mnegejutkan ditamnbah dengan kejadian manusia tolol yang menukar helm. Kampret tuh orang! Memang siy kita juga salah karena tidak menyangkutkan helm di bagasi motor. Tetapi, sungguh ironis sangat, daerah yang penuh dengan manusia dengan penampilan yang necis ternyata punya mental bobrok. Saya jadi berpikir Tampang bukanlah segalanya! Cuhhhhh!! Tadinya selepas nonton saya ingin hunting foto malam, namun saya urungkan niat tersebut setelah kejadian yang sangat konyol ini. Saya menjadi malas dan tak ada niatan dan yang saya pikirkan hanya kata “Pulang” dan “Tidur”.

Tidak ada komentar: