Halaman

Minggu, Maret 21, 2010

Memanusiakan, Manusia!!


19 Maret 2010 – Jum’at
Hari ini sungguh focus untuk mengerjakan tugas buat deadline hari selasa. Selepas mengerjakan tugas, saya beristirahat sejenak. Dan ga lama kemudian teman2 datang kerumah selepas isya. Teman2 yang bisa dibilang cukup dekat karena kami berada dalam satu kelompok, mereka ini cukup menemani hari2 yang sepi karena kalo di rumah saya sendirian. Sejak beberapa minggu lalu, mereka rutin maen k rumah untuk menyelesaikan beberapa urusan yang berkaitan dengan kelompok. Bisa dibilang sejak setahun lalu saya bergabung dalam klub fotografi Obscura (kampus D3 IPB), rumah saya ini menjadi markas buat anak2 berkumpul.
Setahun lalu ada ijal, zaky, sendy, sofy, dan ugie yang sering ngumpul di rumah saya. Karena wkt itu kita sedang mengerjakan proyek besar utk membawa nama baik kelompok. Seiring berjalan waktu zaky dan ijal pun jadi jarang datang ke rumah dan digantikan dengan teman2 baru. Tetapi yang tetap rutin ngumpul ya cuma ugie, sendy dan sofy. Selain mereka mungkin ada tambahan teman lainnya yang baru bergabung seperti adam, kebot, firman, dan faiz. Oia, bertambah satu personil perempuan lagi yaitu ratu.
Dengan berbagai macam karakter mereka yang menghiasi kehidupan saya. Saya pun belajar memahami karakter mereka, saling berbagilah, dan mencoba memahami sifat/watak meraka semua. Jadi, di waktu libur tiba merekalah yang kadang suka menghiasi hari libur saya. Hahahahahah. Saya merasa mereka sudah seperti keluarga sendiri. Namun, kadang sikap kami berbeda ketika berada di kampus dan ketika berada di rumah. Kalau sudah di rumah seolah serasa erat hubungan pertemanan kita, tetapi ketika di kampus seperti teman biasa saja. Yah, mungkin mengikuti alur, situasi, dan tempat yang ada.
Saya jadi belajar tentang keanekaragaman karakter manusia. Benar seperti yang dalam AL-QUR’AN bahwa ALLAH mencipatakan manusia dengan berbagai macam kemampuan/skill yang berbeda. Masing-masing orang punya kekuatannya sendiri. Tidak ada yang sama. Itulah yang membuat unik sebuah kehidupan di dunia. Kita harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan manusia lain, tidak bisa kita memaksakan manusia sesuai kehendak kita. Dengan karakteristik, kemampuan manusia yang berbeda kita harus bisa saling melengkapi, menghargai dan memahami manusia lain. Seperti istilahnya “Memanusiakan, manusia!”.

1 komentar: