Halaman

Senin, Juli 20, 2009

Puncak part 2


Kamis, 9 Juli 2009
Semua orang yang menumpang beristirahat tertidur pulas, hanya aku yang tak bisa tertidur. Ada beberapa orang yang melakukan solat malam,tetapi sepert ritual. Empat pria mengenakan baju koko dengan minyak wangi beraroma melati yang membuat temaku Wulan ketakutan. Padahal itu hanya wangi melati orang yang pake minyak wangi buka sekedar sesuatu yang horor. Heu . . tepat pukul 00.00 WIB aku tak bisa tidur. Walaupun, mencoba untuk memejamkan mata tetap tidak ingin tidur saking dinginnya suhu di sini.
Menunggu pagi tiba, aku membaca terjemahan Al-Qur’an. Waktu tidurku digunakan untuk membaca, daripada aku tidur kedinginan dan mikirin hal-hal aneh. Teman-temanku tertidur pulas, uwwwwhh . . . Kebiasaanku jika kedinginan, aku tak bisa tidur. Aku menggigil kedinginan, aku hanya menggosok-gosokkan tangan agar sedikit hangat tangan ini. Ternyata sarung tangan yang kupakai tak mampu menghapuskan rasa kedinginanku. Fiuwwhh . .
Pukul 04.00 WIB pun tiba, suara orang yang mulai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an terdengar. Kami pun bersiap untuk pengambilan gambar di tempat Paralayang, sebelumnya kami menghangatkan diri dengan minum2 kopi hangat di warung. Motorku berkeringat karena saking dinginnya suhu di Puncak. Setelah itu pun kami mulai berangkat, biaya parkiran selama se-malam = Rp. 12000,-. Mahal euy!!
Perjalanan di mulai, pertama tanya2 penduduk setempat. Ternyata tempat masuk gantole tidak ditemukan. Kedua, tanya pada mba2 setempat , tetap tidak ditemukan. Hahhaha . . . karena insting bolang kami keluar akhirnya dengan mengira2 ditemukan juga jalan menuju tempat Gantole. Masuk tempat Gantole bayar 20 ribu (2 motor + 4 orang). Subhanallah . . . indah sekali pagi di atas ini. Terlihat pemandangan Bogor, Gn.Gede/Pangrango terlihat, Gn.Salak. Warna langit yang indah ketika memandang Gn.Salak yaitu biru, pink, dan putih ditambah dengan bulan yang masih tetap berseri di pagi ini.
Matahari muncul dari balik bukit Puncak terlihat sungguh indah. Kami akan segera mendapatkan kehangatan tubuh. Tiba-tiba, perutku sakit ingin mengeluarkan sesuatu. . . Gawat-gawat . . kamar mandi belum pada di buka dan aku ga’ bawa sabun. Tidakkkkkkk!!! Setelah menahan beberapa jam, keluar juga pub-nya. Lalu kami pun pulang, di tengah perjalan pulang kami memotret ibu2 yang lagi di perkebunan teh. Ternyata ada perlakuan busuk, si ibu2 minta duit bayaran (5ribu). Hoaaaaaahhhhhh . . . semua pun langsung kaget dan kami pulang dengan selamat.

1 komentar:

OBSCURA PC mengatakan...

hhahahhaha... pengen kesana lagi. tapi bareng2 dumz...