Halaman

Senin, Juli 20, 2009

Puncak part 1


Rabu, 8 Juli 2009
Kenekatan yang telah kulakukan demi mendapatkan gambar yang ajib. Rencana ini telah ku niatkan sebelumnya, Puncak adalah tujuan hunting ke sekian kalinya. Saya dan 3 orang teman berangkat sore hari dengan nekatnya, dengan transportasi motor. Cuaca yang terlihat mendung membuat kami ragu untuk terus jalan menuju Puncak. Kenekatanku yang membuat semua terus jalan, tujuan kami sampai di masjid At-Ta’wun.
Sepanjang jalan menuju Puncak sangat macet sampai ada penutupan jalur. Mungkin yang menggunakan mobil akan menunngu lebih dari 1 jam yang membuat lelah jiwa. Berhubung kami menggunakan motor jalur 1 arah tetap kami terobos dengan hati-hati. Malam pun mulai menyelimuti perjalanan kami dengan hembusan angin yang dingin. Sungguh kegilaan yang saya lakukan, kami akan menginap di Puncak. Saat pagi hari tiba kami akan segera menuju tempat Gantole dan memotret Bogor dari atas.
Yeah. . . akhirnya kami sampai di AT-Ta’wun, tak terasa perjalan begitu cepat hanya memakan waktu 1 jam saja. WOW . . . sekitar At-Ta’wun penuh sesak, manusia bertumpah ruah disana. Parkiran motor pun penuh, ditambah manusia yang berlalu-lalang. Karena, masih musim liburan sehingga Puncak dipenuhi manusia yang sedang berlibur. Alhamdulilah, di Puncak tidak hujan malah sebaliknya langit sangat cerah dengan adanya rembulan dan sang bintang. Setelah itu kami pun siap memotret keadan sekitar. Heheh . . . 
Masjid At-Ta’wun selain untuk tempat beribadah ternyata dijadikan tempat memadu kasih pasangan muda. Ada hal bodoh yang saya lakukan, memotret di balik tanaman pagar ketika saya menenggakan badan dan kepala ternyata depan saya itu orang yang lagi pacaran. Di tambah lagi dengan gaya konyol membawa kamera lalu nongol gitu ajah depan orang yang pacaran. Towewew. . . (Gubrak!!!) hahhaha… pasti tuh orang yang pacaran kaget, tadinya mo ngapain boa mereun ama pasangannya, tiba-tiba aku muncul.
Makin malam makin dingin dan jadi lapar. Haha . . . alhasil, kami pun makan di warung sekitar. Makan mie + telor = 7 ribu, aing mah mahal beud! Tapi . . . demi menngisi perut yang kosong dan demi menghangatkan tubuh juga, kami tetap makan. Usai makan, kami kembali ke At-Ta’wun sambil menanti esok pagi dan beristirahat sejenak sambil nge-gosip bareng teman-teman. Bahan gosipan sudah abis, kami memutuskan untuk istirahat di At-Ta’wun. Tetapi, apa daya aku tak bisa tidur dengan suasana yang dingin. Jaket, celana jeans, mukena semua digunakan untuk tidur tetapi tetap saja aku tidak bisa tidur.

Tidak ada komentar: